Dodi Prananda, Intan Kirana, Muhammad Mahdy, dan Tya Winduwati. 2013. Waktu Pesta. Jakarta: PT Elex Media Komputindo.

Teruntuk para pembaca,
atas nama cinta, kami torehkan manis
dan pahitnya warna pelangi.

Atas nama gelora, kami sampaikan kelam
dan indahnya asa.

Atas nama sang imaji, kami tunjukkan peranan
tak terduga di batas khayal.

Dan atas nama para penulis,
kami mengundang Anda untuk berpesta!

Mari nikmati segala suasana dan ingar-bingarnya
Waktu Pesta! Karena seperti yang tertulis
di kartu undangan kami semasa kecil:

“Tiada kesan tanpa kehadiranmu”.

Membaca “Waktu Pesta” rasanya seperti memasuki sebuah perayaan yang menyuguhkan banyak pertunjukkan yang berhasil dituturkan secara manis dan apik. Dan pada akhir setiap pertunjukkan, semua penonton akan berdiri dan bertepuk tangan. Ini adalah karya hebat dari anak-anak muda hebat!
— Wandy Ghani, penggiat sosial media dan penulis yang sedang berproses

Cerpen dalam Waktu Pesta memberikan gambaran terang mengenai gejolak anak muda. Suasana dramatik bagai membelah diri, sebagian dalam bentuk kecamuk perasaan, sebagian lain tampil melalui aksi fisik. Ada anasir mistik dan eksplorasi terhadap wilayah yang ganjil, membuat kisah-kisah yang ditulis memikat dan tak biasa.
— Kurnia Effendi, penulis dan penggemar sastra

By Taufiq Kurniawan

Interested on library and information science, literacy, digital library, digital humanities, data science, media and culture studies.