D.K.Sumirta. 2013. The Perihelion. Jakarta: PT Grasindo.

“Aku hanyalah Perihelion yang tersesat. Yang tak lagi menemukan jalan untuk kembali pada matahari atau kembali pada bulan.”

Racun pada awalnya.

Aku berharap hidup yang dijalani tetap sederhana. Tak menjadi rumit, kacau, dan membingungkan. Aku hanyalah aku. Yang tak bisa apa-apa ketika mendapati Inggar menjadi pribadi yang sangat rapuh. Yang tak tahu harus bagaimana menghadapi Yusuf dengan dunianya sendiri, mendapatinya melabuhkan perasaan yang mendalam pada Sultan. Aku, Seruni. Seorang wanita peragu, yang belum menemukan arti cinta sesungguhnya. Yang harus berdamai dengan kenyataan. Membiarkan semua yang terjadi berlalu bagaikan angin dan terselesaikan oleh waktu. Yang berkeluh kesah pada bintang, langit, dan pelangi meski mereka tak lagi indah. Hingga memilih tersingkir dan berhenti di satu titik, seperti perihelion yang tak pernah bisa menggapai matahari di bukit yang sunyi. Bukit Jarian.

Sebuah kisah penuh air mata tentang perjuangan seorang gadis manis dari dusun sunyi. Untuk menjadi seorang dokter dan melindungi keluarganya dari traumatik masa lalu.

By Taufiq Kurniawan

Interested on library and information science, literacy, digital library, digital humanities, data science, media and culture studies.