Shea Berkley. 2012. The Marked Son. Yogyakarta: Mizan Fantasi.

Darah manusia dalam tubuhnya adalah penanda bagi kematiannya.

Hutan itu seperti hidup. Sejak semula, Dylan tahu ada yang tak beres dengannya. Sesuatu seperti memanggilnya dari kedalaman hutan. Menariknya untuk melebur bersama nyanyian pepohonan dan desau angin. Dan, mendadak gadis itu muncul. Seorang gadis bergaun putih dengan wajah dan sorot mata yang selalu menghantui dalam mimpi-mimpi misteriusnya.

Gadis itu menatapnya tajam. Mendadak Dylan merasakan ketakutan sekaligus harapan gadis itu akan pertolongannya. Apa yang diinginkannya? Dylan bergeming. Dia semakin tak kuasa menolak godaan untuk mengikuti gadis itu ke dunianya.

Dylan mulai merasa kehilangan kewarasannya. Atau, bisa jadi ini hanya babak baru petualangan dalam hidupnya. Namun, di sinilah Dylan berada saat ini, di tempat yang dipenuhi makhluk yang hanya ditemuinya dalam cerita-cerita horor. Lebih parah lagi, darah manusia yang mengaliri tubuhnya menjadi penanda bagi kematiannya.

By Taufiq Kurniawan

Interested on library and information science, literacy, digital library, digital humanities, data science, media and culture studies.