Nay Sharaya. 2014. (Me)mories. Jakarta: PT Grasindo.

Kau hanya perlu melakukan satu hal, Ries. Cukup merindukanku sekali saja, karena dengan begitu aku akan punya alasan untuk datang dan mencintaimu sebanyak yang aku mau.

Kau menganggapku seorang putri, bukan? Lalu, apa jadinya jika kau tahu, sosok putri yang diam-diam menyergap hatimu ini hanya seorang makhluk aneh kesepian, yang kehilangan jati dirinya. Apakah cinta akan tetap sama?

Ternyata, ini hanyalah tentang sepenggal kisah-kisah di ujung hari yang menunggu akhir. Tapi, saat ia ingin menyerah, seseorang tiba-tiba membuat janji.

“Membuat kamu aman adalah kegemaranku yang baru. Jadi siap-siap saja aku lindungi, oke?”

Hanya karena sebuah janji, sesuatu berubah. Sebuah janji yang membuatnya mulai percaya dan berharap. Namun kemudian, ia sadar bahwa sebuah janji tak akan pernah bertahan lama. Karena itu, ia memutuskan untuk menjauh dan bertahan dengan caranya sendiri.

“Pernah suatu saat aku mencoba membayangkan masa depanku. Kau tahu? Membayangkan masa depanku tanpa ada kau di dalamnya, rasanya sangat aneh.”

By Taufiq Kurniawan

Interested on library and information science, literacy, digital library, digital humanities, data science, media and culture studies.