F. Budi Hardiman. 2003. Heidegger dan Mistik Keseharian: Suatu Pengantar Menuju Sein und Zeit. Jakarta: Kepustakaan Populer Gramedia (KPG)

Carut-marut globalisasi dan hiruk-pikuk metropolis sering menyeret kita menjadi nomad pemuja tubuh, petarung kapital, atau penjilat kekuasaan. Kita tidak lagi mencandra yang mistis. Jati diri terlupa, dan hidup menjadi banal, tanpa makna.

Melalui bukunya, Sein und Zeit (Ada dan Waktu, 1927), Heidegger menawarkan jalan untuk kembali pada jati diri kita. Bukan dengan bersamadi atau mengasingkan diri, melainkan dengan menjadi mistikus keseharian: mencandra kecemasan (Angst) yang menyembul keluar dari kolam keseharian kita. Dengan demikian, Ada yang terlempar menyingkapkan diri, dan mengundang manusia untuk bermukim dalam rumah eksistensinya.

Heidegger dan Mistik Keseharian ini adalah suatu pengantar untuk memahami Sein und Zeit, karya kunci dalam filsafat Barat setelah Politeia (Plato) dan Phanomenologie des Geistes (Hegel). Ditulis dengan ringkas dan jernih, buku ini bukan hanya memudahkan Anda berkenalan dengan pemikiran Heidegger, filsuf besar abad ke-20, tetapi juga membantu memaknai hidup sehari-hari suatu peta perjalanan bagi Anda yang ingin menyelami palung-palung terdalam hati manusia.

By Taufiq Kurniawan

Interested on library and information science, literacy, digital library, digital humanities, data science, media and culture studies.