Sophie Parkin. 2011. French for Kissing – Hidup dan Cinta Lily. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

Profesor dan timnya di CampHappy ingin generasi muda memperoleh ketangguhan, kepercayaan diri, kemandirian, dan kepekaan sosial ketika mereka beranjak dewasa. Dengan serangkaian kegiatan menyenangkan, terstruktur…

“Kalian tak bisa mengirimku ke kemah militer. Itu bertentangan dengan Konvensi Eropa tentang Hak Asasi Anak!” ratap Lily saat dan menyodorkan brosur tentang perkemahan musim panas di Lake District. Tapi Dad bergeming, dan itu membuat Lily kesal karena Lily ingin berlibur ke Paris untuk meningkatkan kemampuan bahasa Prancis-nya. Lily tergila-gila pada Paris. Fadore Paris (Aku mengagumi Paris), begitu Lily akan bilang.

Tetapi perintah Dad tak bisa dibantah. Mum juga tidak membantu. Maka selama tiga pekan, Lily terdampar di perkemahan dengan berbagai kegiatan melelahkan. Untungnya, Lily masih bisa berkirim e-mail dengan sahabatnya, Bea, dan keluarganya-Mum, Dad dan kekasihnya, Suzy: kakaknya, Poppy; dan adiknya, Bay. Plus ada dua cowok imut di perkemahan yang bisa digoda, William dan Blake.

Memang sulit menerima perilaku aneh orang-orang di sekitarmu, tapi “Plus ca change!” (tak ada yang berubah). Kau tahu… di perkemahan, kau tak hanya belajar berkemah.

By Taufiq Kurniawan

Interested on library and information science, literacy, digital library, digital humanities, data science, media and culture studies.