Wibisono, Dermawan. 2013. 3G: Gading-Gading Ganesha. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

Novel 3G merupakan mozaik perjalanan hidup enam anak manusia berlatar belakang etnis yang beragam: Slamet (Trenggalek), Fuad (Surabaya), Poltak (Siantar), Gun Gun (Ciamis), Ria (Padang), dan Benny (Jakarta) yang dipersatukan saat masuk ITB.

Banyak kejadian lucu yang dialami, serta berbagai tempaan fisik dan mental yang dijalani. Aktivitas akademis, seni, dan politik praktis membentuk sosok lulusan yang semula culun menjadi teruji dan percaya diri.

Dalam satu masa, semuanya menggapai apa yang diinginkan sesuai kadar usaha masing-masing, setelah jatuh-bangun dalam berbagai perjuangan. Ada yang drop out, tak punya cukup uang untuk makan, kandas menjadi pengusaha, gagal dalam percintaan, dan sebagainya.

3G: Gading-Gading Ganesha

Saat bertemu lagi bertahun-tahun kemudian, mereka sadar sudah terlalu banyak nikmat diserap, melewati titik nol atau bahkan minus saat mereka masuk ITB. Banyak waktu tersia-sia dan ternyata tidak banyak nyata yang mereka berikan ke masyarakat dan bangsa. Timbul kesadaran untuk membangun negeri dengan menjadi pelopor jaringan alumni dan orang-orang yang sepaham dari berbagai universitas untuk membuat karya nyata, menanggalkan primordialisme baju alumni, dengan satu tekad: kelas menengah adalah agen perubahan. Perubahan kepemimpinan dunia tokoh-tokoh semacam Ahmaddinejad, Barack Obama, Che Guevara, dan kesuksesan Muhammad Yunus dengan Grameen Bank-nya memberikan inspirasi. Hidup tak dapat diputar ulang, sekali berarti sesudah itu mati!

By Taufiq Kurniawan

Interested on library and information science, literacy, digital library, digital humanities, data science, media and culture studies.